Hello ^^

Apa yang saya tulis semuanya berasal dari hati dan pikiran.
Apa yang saya tulis tidaklah selalu 'saya' dan apa yang anda baca tidaklah selalu 'anda' :)

Tuesday 3 July 2012

Now ...

Saat ini, aku lebih ingin menikmati kehidupanku di Jakarta yang tinggal beberapa saat lagi. Setiap aku melihat langit pagi saat mau berangkat kerja, aku selalu menatap sunrice yang menyinari pagi Jakarta dengan indah. Terus, saat aku pulang kerja, aku selalu menatap keatas melihat sinar sunset yang tidak kalah indah dengan sinar sunrise. Rasanya aku ingin lebih lama menatap mereka setiap harinya. Akupun berangkat kerja lebih pagi, karena saat di Bali nanti aku nggak yakin bisa memulai aktivitas pagiku sepagi yang aku lakukan di Jakarta. Begitu banyak kenangan yang aku dapatkan selama di Jakarta. Begitu banyak pelajaran yang aku pelajari selama aku di Jakarta, begitu banyak teman yang aku dapatkan selama aku di Jakarta. Semoga Allah tetap memberikan itu semua walaupun aku sudah tidak di Jakarta lagi. Aku bersyukur pernah tinggal di Jakarta, aku bisa membuktikan bahwa aku adalah anak yang mandiri. Namun saat aku pulang ke Bali, aku akan membuktikan bahwa aku juga bisa menjadi mandiri. Semuanya akan baik-baik saja. tidak ada yang berubah sedikitpun kalaupun aku pulang ke Bali. Aku akan tetap berusaha, semampuku, tentunya dengan keringatku sendiri. Keputusanku sudah bulat. Aku tidak akan melanjutkan kehidupanku di Jakarta, Insya Allah bila semuanya lancar, aku akan kembali ke Bali secepatnya. Memulai kehidupan baru, berusaha dengan keringatku sendiri. Kenapa tiba-tiba aku mengambil keputusan ini? Padahal aku sudah memiliki pekerjaan yang baik di Jakarta. Namun, seseorang menyadarkan aku bahwa aku adalah seorang pengecut. Setelah aku pikir-pikir lebih dalam lagi, aku memang pengecut. Aku adalah orang yang tidak ingin mengambil resiko. Aku sadari akan kebodohanku itu. Maka dari itu, aku memutuskan untuk mengakhiri perjuanganku di Jakarta dan berkumpul dengan orang tuaku. Berkumpul bersama keluarga lebih berharga dari pada aku mencari uang. Memang saat kembali nanti aku belum memiliki kepastian akan bekerja dimana. Tapi, itu tidak membuatku takut, selama aku masih bisa berusaha aku yakin Allah akan selalu membuka pintu rizky ku. Dalam diriku pun, aku akan berusaha keras sampai aku mematahkan kakiku sendiri. Seperti itulah perumpamaannya. Bukankah pekerjaan itu bisa dicari? Bagiku pekerjaan apa saja, yang penting halal aku pasti akan mengerjakannya dengan baik. Aku memang tidak memiliki Skill yang luarbiasa hebatnya seperti Insinyur dan Profesor. Tapi, aku bisa meyakinkan diriku sendiri. Bahwa dimanapun aku bekerja, aku selalu mengutamakan kedisiplinan. Namun, biarlah orang lain membicarakan, memikirkan apapun tentangku menurut mereka. Aku tidak akan ambil pusing hal itu. “Semakin kamu sukses, kritik yang tidak enak didengar itupun akan hilang sedikit demi sedikit”.

No comments:

Post a Comment