Hello ^^

Apa yang saya tulis semuanya berasal dari hati dan pikiran.
Apa yang saya tulis tidaklah selalu 'saya' dan apa yang anda baca tidaklah selalu 'anda' :)

Thursday 19 May 2011

Just For Fun



nulis-nulis di blog ini tuh sebenernya buat seneng2 saja. Just For Fun. gak ada maksud lain. kadang juga nulis di blog buat melampiaskan amarah yang gak bisa diutarakan dengan omongan. jadi jangan ada yang tersinggung bagi para pembaca yah :p hehe semata2 anggaplah ini hanya fiktif belaka wkwkwk.

di sini, gue bisa mencurahkan apa saja isi hati gue tanpa takut. karena gak ada yang tau blog gue, lagipula anak2 zaman sekarang pada gak mau ribet2 baca blog orang. jadi disini kesempatan gue mengekspresikan perasaan gue lewat tulisan-tulisan :)
seneng deh kalau udah buka blog, karena semua uneg2 gue bisa keluar. mau sedih senang, gue curhatin semua disini. gak ada yang tau dan gak ada yang perduli tentunya ^^

ini blog pribadi gue, yang terkadang tersimpan cerita gue yang nyata juga cerita karangan gue. gue belum bisa mengelola 2 blog untuk mengkhususkan hasil karya2 gue yang gue buat. jadi untuk sementara ini gue jadiin satu ajah :)

yah itung-itung blog ini juga buat mengisi suasana yang lagi ngebosenin atau lagi boriing banget, males facebookan, twitteran, chatting, atau smsn bisa curhat disini ^^

segitu aja deh, hehe
bye bye, sayooonaraaa :D

Setiap orang memiliki kenangan, begitu juga denganku. Memang aku memiliki banyak kenangan, karena disetiap hidup aku selalu dilalui dengan kenangan2 yang tersimpan di memori otakku. Tapi saat ini aku ingin bercerita tentang seorang lelaki yang aku kagumi, aku sukai, bahkan hingga detik ini aku belum mengerti dengan perasaanku, apakah sukaku padanya telah berubah menjadi CINTA. Hampir genap satu tahun aku tidak pernah merasakan getaran CINTA lagi. Semenjak aku gagal menjalin hubungan, semenjak aku meninggalkan pasanganku, dan merasakan pahitnya ditinggalkan orang yang sangat kuCINTAi, aku tidak pernah berfikir untuk jatuh CINTA kembali. Saat itu aku masih trauma akan hadirnya CINTA kedalam hidupku. Aku takut menCINTAi seseorang. Dan aku juga takut untuk diCINTAi seseorang. Aku takut kembali tersakiti dan menyakiti. Maka dari itu ku putuskan untuk sendiri dan mengobati semua perih luka ini dengan sendirinya. Waktupun berlalu hingga kini. Perlahan semua luka yang sempat aku rasakan tertutup dengan sendirinya. Semua rasa bersalahku hilang dengan sendirinya. Tak ada lagi perasaan yang selalu kuterima disetiap harinya dengan resah dan gelisah. Tak ada lagi rasa takut saat aku menjalani hari-hariku yang biasanya. Setahun ini semua telah kembali normal seperti aku menjalani hidupku yang selalu ceria, bersama Papa, Mama, Pio, Shina, Elsa dan segelintir keluargaku lainnya. Begitu juga dengan teman-temanku. Aku mulai merasa hidup kembali, setelah aku terlalu lama meratapi nasibku yang tekah Allah tentukan. Aku kini berhasil membuktikan perkataan yang selalu aku terima dikala aku terjatuh “Semua akan Indah pada waktunya”. Aku mampu merasakannya. Disini aku akan berbagi ceritaku selama 2 bulan ini, setelah aku mendapatkan warna-warni kehidupanku kembali.

Foto ini, aslinya sih bertiga. Ada aku, Andik dan Mantik. Tapi karena didalam ceritaku hanya ada aku dan Andik, aku harap mantik gak marah jika gambarnya ku potong [lagipula aku yakin mantik tidak akan tahu, hehe]. Aku mulai saja yah.

Andi Suprianto, nama panjangnya. Panggilannya cukup Andik saja, tapi kadang2 dia dipanggil Cole juga. [kalau aku cerita sejarah dia dipanggil Cole, bisa-bisa aku gak cerita2 tentang diriku lagi ckck]. Aku berteman sama dia udah 3 tahun. Tapi aku mulai merasakan perasaan yang berbeda saat 2 bulan terakhir ini. Aku sendiri tidak menyadari akan datangnya perasaan ini. Semuanya aku biarkan saja berlalu. [karena kebetulan saat setahun lalu sampai dua bulan terakhir ini aku belum bisa melupakan mantan yang sangat aku CINTAi]. Tiba-tiba saja aku merasakan aku senang berada didekatnya. Aku senang bisa menolong ataupun membantu dia. Aku senang bisa melihat wajahnya itu. Aku senang sekali berada satu ruangan dengannya, walaupun aku dan dia tidak berdekatan, walaupun aku dan dia tidak berkomunikasi sekalipun. Pokoknya aku selalu senang bila aku bersamanya dimana saja. Melihatnya membuatku bisa tenang, berbicara dengannya sampai membuat jantungku berdebar tidak menentu. Akhirnya aku bisa merasakan getara CINTA kembali. Namuun aku ragu tentang perasaan ini, aku suka dengannya, tapi aku belum tahu pasti apa aku menCINTAinya atau tidak. Walaupun bingung aku tetap menjalani semua ini, kembali seperti aku melewati hari-hariku, semuanya kan ku biarkan berjalan sesuai dengan yang telah ditentukan oleh Allah dan tentunya telah aku pilih. Biarkan hidupku ini mengalir terus seperti air yang tidak pernah surut. Sampai akhirnya aku bisa mendapatkan akhir yang Indah. 2 bulan ini aku rasakan begitu panjang. Padahal bila diucapkan angka 2 bukanlah angka yang bernominal besar dan memiliki jangka waktu yang panjang. 2 identik dengan kata ‘singkat’. Tapi berbeda bagiku. Aku seperti telah mengagumi sosok seorang Andik lamaaaa sekali. Padahal baru 2 bulan aku menyukainya [kenapa 2 bulan? Karena pada akhir2 bulan maret, didalam diaryku masih tertulis bahwa aku masih memikirkan mantan yang sempat aku CINTAi mati, tapi setelahnya buku ku itu penuh dengan nama ANDIK].

Sosok ini lah yang aku kagumi. [sebenernya ini hasil editannya sendiri, terlihat Nampak putih karena diedit, sebenernya kulitnya hitam. Tapi hitam-hitam begitu dia tetap terlihat memiliki kharisma]

Normal 0 false false false EN-US ZH-CN X-NONE

Andik, sosok yang aku kagumi. Aku tidak tahu kenapa aku mengaguminya. Namun, setelah aku semakin mendalami sosok seorang Andik, aku mendapati sesuatu yang mirip antara dirinya dan Papaku. Mungkin karena kemiripan itu yang membuatku bisa menyukainya, mengaguminya. Bahkan sampai-sampai aku berhasil melenyapkan sedikit pikiranku dari mantanku.

Andik dan Papa sosok yang tidak jauh berbeda. Mungkin dari postur tubuhnya, yang lebih tinggian Andik dibanding papa. Dan Andik menyukai bela diri [Taekwondo], sedangkan Papa masa mudanya yang bertampang preman, tapi aku tidak pernah mendengar Papa pernah melakukan bela diri.

Yang sama dari mereka, [Papa dan Andik]. Sifat mereka yang selalu santai dalam menghadapi apapun, seberat apapun masalah yang dihadapi. Papa sangat mudah menghadapi persoalan yang selalu menimpa keluarga. Papa lebih suka santai menjalani persoalan seperti itu dibanding berupaya keras untuk menghapus persoalan-persoalan yang menimpa keluarga dengan secara langsung. Sama seperti Andik, selama 2 bulan aku memperhatikan dia, dia selalu santai dalam menerima pelajaran. Entah pelajaran itu berhasil dia mengerti atau tidak sama sekali. Tapi, yang aku kagumi dari Andik adalah ketika dia diwajibkan maju kedepan untuk mengerjakan soal [aku tau pasti dia tidak bisa mengerjakannya] tapi dia berhasil mengerjakan soal itu dengan baik, tanpa sedikitpun terlihat panic diwajahnya [walaupun hasilnya karena nyontek atau nanya keteman]. Tapi aku bangga sama dia. Dia adalah pribadi yang santai, sama seperti Papa.

Kedua, Papa dan Andik sama-sama penggila rokok. Sehari satu bungkus rokok bisa mereka habiskan. Sampai-sampai bila berada didekat mereka, aku mencium bau yang sama antara Papa dan Andik. BAU ROKOK. Tapi, ketika Papa pulang keBandung selama hampir sebulan, aku selalu merasakan rindu yang sangat besar. Tapi jika aku sudah bertemu dengan Andik dan berada berdekatan dengan dia, aku merasa Papa hadir dekat bersamaku. Bahkan aku pernah ngomong jujur soal ini sama Andik. Kalau aku mencium bau tubuh Andik, aku pasti teringat sama Papa.

Ketiga, Papa dan Andik suka berkreasi. Mereka sama-sama menyukai Gambar. Papa yang sejak muda memang suka menggambar dan melukis, bahkan papa bisa melukis apa saja yang ingin dia lukis. Dan Andik sama-sama menyukai bidang yang sama dengan Papa. Menggambar, tapi zaman sekarang menggambar identik dengan Mendisain. Andik dan Papa memiliki masa muda yang sama. Bila ada kertas menganggur atau saat-saat mereka sedang bosan dalam sesuatu hal. Mereka pasti mulai mencorat-coret kertas sehingga menghasilkan sesuatu yang sangat Indah. Aku menyukai sisi seorang Seniman dari diri Papa danAndik.

Mungkin segitu aja persamaan antara Papa dan Andik yang bisa ku ceritakan, sebenernya masih banyak lagi yang sama. Seperti misalnya Andik dan Papa sama-sama perutnya buncit. Andik dan Papa sama-sama lengar, kulitnya pun sama-sama hitam. Yah secara identik Papa dan Andik sama, tapi idungnya beda, Andik lebih mancung hihi, seperti Pakdeku yang diKediri [kakaknya Mama].

Tapi bukan karena Andik mirip dengan papa aku menjadi suka padanya. Aku menyukainya jauh sebelum aku tahu bahwa Andik punya kesamaan dengan Papa.

Lanjut lagi yah ceritanya. Kemarin aku keburu tidur. Maav.


[ Ini saat aku dan Andik merayakan kelulusan ^,^]

Aku, belum bisa mengatakan aku benar2 menCINTAi Andik. Yang pasti aku benar2 mengaguminya [seperti yg pernah aku bilang sebelumnya]. Aku gak masalah seandainya perasaan CINTA itu muncul nantinya. Karena aku tahu resiko dari menyukai seseorang, bila terlanjur suka bisa menimbulkan rasa CINTA. Dan aku tidak terlalu mempersalahkan soal nantinya aku akan bertepuk sebelah tangan. Karena semua ini yang menentukan Allah, aku hanya memilih kepada siapa aku akan memberikan rasa suka, sayang dan CINTAku. Tetapi tetap Allah yang telah menentukan siapa jodohku.

Selama aku mengenal rasanya menCINTAi, menyayangi, dan menyukai. Dan selama aku menaruh perhatian terhadap cowok, aku memiliki tipe yang cukup baik. Waktu aku mulai tertarik dengan cowok. Saat SMP aku ingin memiliki cowok yang bersih, berkacamata, tinggi dan bisa bermain musik. Tapi, setelah aku menjalani hari2ku dan aku akhirnya berpacaran, tipe itu tidak berlaku lagi untukku. Disini aku belajar, bahwa CINTA itu, tidak memandang apapun yang dimiliki oleh orang yang ku CINTAi.

Semenjak aku menyadari hal itu, aku tidak lagi menentukan tipe yang harus dimiliki oleh pacar aku nanti, jika saja aku sudah mencintainya dan dia mencintaiku. Saat itulah aku dan dia merangkai hubungan bersama2. Selama ini, aku selalu menyukai seseorang dan perasaanku selalu berubah menjadi CINTA. Tapi sekarang, aku menyukai seseorang yang aku tidak tahu apakah dia mencintai aku juga atau tidak. Aku sendiri kalau boleh jujur, merasa sepertinya Andik tidak begitu menyukaiku. Walaupun terkadang dia pernah care sama aku. Tapi aku tidak menanggapi care yang dia berikan itu seperi care yang spesial. Andik itu orang yang baik, dan perhatian sama semua teman2nya. Begitu juga denganku. Aku hanyalah teman cewek dia. Yang kadang kita bisa dekat karena sesuatu hal. Tapi aku menyukai saat2 seperti itu. Ketika aku dan dia memiliki suatu kegiatan yang sama. Dan akhirnya kita bisa saling bertukar, aku merasa sangat menikmatinya. Walaupun, tanpa aku sadari ternyata kebersamaan yang singkat [tp bagiku terasa seperti long time] bisa membuatku suka kepadanya.

Melihatnya saja bisa membuatku tersenyum bahagia. Walaupun aku tahu, dia tidak pernah menyadari bahwa aku menyukainya. Disini aku belajar, bahwa bila menyukai seseorang ya sukai saja. Walaupun tidak bisa selalu ada didekatnya. Dengan adanya kita memiliki senyuman yang kita abadikan [foto] itu bisa membuat kita selalu ingin menjadi seseorang yang dapat mengembangkan senyuman itu. Membuat kita selalu ingin menjadi yang terbaik dimata dia. Tapi untuk hal itu aku belum pernah mencobanya. Aku belum bisa menjadi yang terbaik untuknya. Karena dia jarang minta tolong padaku. Walaupun ada, aku selalu terlambat menolongnya.


[ketika aku bersama teman2 foto untuk kenang2an. Aku sengaja berada disebelahnya, supaya ak punya kenang2an yang bisa ak kenang nantinya ^^]

Seperti yang sudah pernah aku lalui. Perjalanan CINTA yang aku lalui tidak pernah mulus, selalu ada rintangan yang mengganggu. CINTA saja hal yang sangat spesifik begitu bisa berakhir ditengah jalan, apa lagi jika kita hanya menyukai seseorang. Bisa saja, saat kita menjalani hari-hari kita, kita bertemu dengan seseorang yang membuat kita juga menyukai orang baru tersebut. Aku menCINTai seseorang dengan sepenuh hati. Tapi karena kesalahan ku dan juga dia meninggalkanku, semuanya berakhir seperti ini. Mungkin ini alas an yang bisa membuatku belum mengakui bahwa aku jatuh CINTA lagi. Aku tidak mau mengobral kata2 CINTAku. Aku tidak ingin menCINTAi banyak orang. Aku hanya ingin mencintai orang itu, bila aku benar2 tidak bisa hidup tanpanya. Tapi CINTA mah tidak bisa selalu dibalas. Banyak sekali orang yang menCINTAi tetapi tidak diCINTAi kembali. Apa itu karena mereka terlalu mengobral kata-kata CINTA mereka? Entahlah, setiap orang punya pendeskripsian tentang CINTA ala mereka masing-masing. Tanpa harus memiliki sebuah patokan apa itu CINTA.

DAN ARTI CINTA BAGIKU :

CINTA itu anugrah terindah yang diberikan Allah kepadaku. Aku ingin memiliki CINTA dan memberikan CINTA yang Hakiki. CINTA yang tidak akan pernah padam walaupun air menyiram api. CINTA yang selalu ada seperti manusia dengan nafasnya. CINTA yang bisa membuat orang yang ku CINTAi tersenyum bahagia karena aku menCINTAinya.

Dan suatu hal yang aku percaya, bahwa Allah telah menetapkan jodohku. Walaupun aku tidak tahu siapa jodohku, aku yakin bahwa Allah mempersatukan setiap manusia pasti dengan CINTA. Bila aku memang menyukai seseorang saat ini. Aku yakin, nanti jika Allah mempertemukan aku dengan jodohku, aku akan menCINTAinya dan jodohku pun akan menCINTAi ku. Aku percaya bahwa Allah hanya akan meRidhoi, Menjodohkan umatnya yang sama-sama memiliki CINTA. Jadi aku tidak perlu takut bahwa aku tidak bisa mencintai Jodohku nanti. CINTA yang Hakiki dan CINTA yang sempurna akan aku berikan kepada Jodohku. Akan ku biarkan perasaanku mengalir, hingga dia diizinkan oleh Allah untuk menemukan pasangannya. Saat itulah aku akan menCINTAi kembali.