Hello ^^

Apa yang saya tulis semuanya berasal dari hati dan pikiran.
Apa yang saya tulis tidaklah selalu 'saya' dan apa yang anda baca tidaklah selalu 'anda' :)

Tuesday 28 May 2013

Hadirnya 'Kamu'

Aku bertemu seseorang, sebelum nya kami belum pernah saling mengenal sampai sedekat ini. Tapi bisa dibilang aku yang lebih dulu mengenalnya. Perkenalan 'sepihak' yang aku lakukan hanya dengan memandangnya dari kejauhan. Bahkan sekarang aku masih tidak menyangka, bagaimana bisa kami akhirnya saling mengetahui satu sama lain. Percakapan pertama kami juga begitu singkat, namun aku selalu ingat tempat dimana pertama kali aku mulai mengaguminya, karena disana juga percakapan itu dimulai.

Setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan. Apa mungkin pertemuan kami yang singkat ini akan berujung pada perpisahan? Itu pasti. Tapi kapan? Itu yang menjadi pertanyaanku. Apapun yang harus menjadi akhir dari perkenalan kami, adalah hal yang harus aku terima dengan lapang dada. Karena sesungguhnya tidak ada yang abadi didunia ini, begitu juga dengan pertemuan kami. Saat ini aku hanya merasa senang bila bersamanya. Terasa seperti memiliki seorang 'kakak', yang selalu bisa memberiku kenyamanan, perlindungan, dan kebahagiaan. Terimakasih Tuhan, telah mempertemukan kami.

Awal pertemuan kami ...

Saat itu adzan Dzuhur berkumandang, segera aku merapikan alat-alat tulisku dan bergegas menuju Majid Taqwa. Disanalah pertamakalinya aku bertemu seseorang yang menurutku, cukup menyita pandanganku selama beberapa detik. Semenjak hari itu, aku tidak pernah absen untuk melihatnya. Setiap hari aku pasti melihatnya, entah itu dari balik jendela kelasku, atau dari depan teras kelasku, terkadang juga aku berjalan di belakangnya saat menuju masjid. Benar-benar mengesankan sekali saat-saat itu. Tapi itu tidak berlangsung lama, hanya tiga bulan pertemuan. Hampir satu tahun lebih tidak ada pertemuan lagi, aku dipertemukan lagi dengannya, di tempat yang sama. Masjid Taqwa. Tapi saat itu kita ngobrol, sapaan pertamanya, senyum pertamanya, dan jabatan tangan pertama kalinya. Darisanalah semuanya dimulai, memiliki seorang kakak laki-laki yang dari dulu sangat aku impikan. Yah, hal tersebut tidak bisa terjadi begitu saja, meminta seorang kakak laki-laki sangatlah mustahil, dibanding meminta adik laki-laki ^^.
Pertemuan yang singkat, tapi menggoreskan cerita-cerita yang sangat bersahabat. Tapi kenapa Tuhan mempertemukan kita ya? Padahal selama satu tahun itu juga aku sudah tidak pernah mengingatnya lagi. Apa mungkin Tuhan ingin mencairkan rasa penasaranku saat itu? Kalau hanya itu aku rasa sudah terjawab rasa penasaranku.

Apapun itu, Bagaimanapun itu, aku bersyukur bisa memiliki seorang kakak. Walaupun itu hanya akan berlangsung sementara. Karena aku mengerti kami terlahir bukan dari darah yang sama, bukan dari keturunan yang sama. Kami hanyalah saudara ketemu gede, kalau kata orang-orang mah. Tapi aku tetap merasa dia adalah kakak yang baik. Sangat baik ^^
Kalaupun akan tidak berjumpa kembali, aku akan selalu mengenangnya. Selalu ^^

I just wanna say Thank You for you big Brother ^^
Thanks for everything ..

with Love
-ray-

Thursday 16 May 2013

*Find the timE*

-The time to read-

to smell the flowers
to paint your dreams
to have a coffee with a friend
to learn a new craft
to write a letter
to bake a surprise cake
to go somewhere special
to REALLY be with the person you LOVE
or even to do nothing for a while

051513

Wednesday 15 May 2013

Suatu hari yang menye-menye

Entah perasaan apa yang menggangguku dipagi ini. Sepertinya sesuatu mulai berkecamuk dihati ini. Apakah  yang salah dengan diriku? Seharusnya aku tidak begini. Mungkin ke-egoisan-ku yang membuatku seperti ini. Begitulah wanita. Terlalu sensitif, terlalu pemikir, terlalu menye-menye. Namun apalah daya ini, membuat hatiku menjadi tidak terkontrol.

Hari ini begitu cerah, tidak sepantasnya aku terlalu berlarut mengikuti alur perasaan ini. Aku harus pergi secepatnya dari sini. Kembali menjadi siapa aku yang seperti biasanya. Sanggupkah aku? Apakah wanita memang memiliki hati seperti kapas atau tisu yang lembut? Saking lembutnya mudah tersobek. Kenapa wanita begitu perasa? Hanya tusukan kecil saja mampu membuatnya terjatuh. Sakit. Wanita begitu lemah. Ada yang bilang, wanita hebat bisa memiliki perasaan yang peka, contohnya seperti Ibu hamil yang peka terhadap anak yang didalam kandungannya. Namun sekarang aku tidak sedang hamil. Aku .... hanya sedang .... lupakan lah. Jika aku kembali mengingat hal itu, hatiku terasa sesak. Seperti ruangan disana sudah tidak sanggup lagi menampung kegelisahanku. Tapi aku juga tidak mau selalu seperti ini.

Baiklah, aku mengaku. Aku Cemburu. Tidak cemburu juga sih, hanya saja rasa khwatir-takut-kehilangan-ataupun-perasaannya-berubah. Apakah itu bisa dibilang cemburu juga? Baiklah, aku akui. Memang cemburu. Sekarang aku benar-benar tidak mengerti harus-bagaimana. Apakah meluapkan kecemburuan ini kepadanya, dari A sampai Z, atau hanya memendamnya seperti sekarang. Namun bila dipendam, malah aku merasa sangat terganggu. Begitulah aku. Saat ini. Ingin sekali rasanya memiliki pemikiran yang dewasa. Tidak dikendalikan dengan ego anak kecil seperti ini. Kapan aku bisa dewasa menghadapi permasalahan-permasalahan seperti ini? (Ini hanya permasalahan terhadap diri aku, bukan terhadap kamu atau dia). Seharusnya aku bisa lebih mengerti, disini aku tidak minta untuk dimengerti. Hanya saja aku butuh waktu beberapa saat untuk berfikir, apa yang harus aku lakukan. Kita benar-benar paham bahwa kita ingin sekali mempertahankan hubungan ini. Terlebih lagi dengan keinginan diriku. Disaat seperti ini, apapun yang aku lakukan berasa seperti sia-sia. Mungkinkah aku akan kehilangan dirinya? Mungkinkah aku akan menjadi gadis dengan airmata yang menghiasi hari-harinya. Mungkinkah? Mungkinkah?

Sejauh ini aku sudah sangat percaya. Namun entah apa yang dilakukan oleh hati ini sehingga memunculkan perasaan seperti ini. Salahku? Mungkin. Karena aku bukan pecinta Vespa seperti mu. Karena aku bukan gadis yang terbiasa hidup bebas. Karena aku tidak selalu bisa disisimu. Sudah aku fikirkan sebelumnya, menjalani hubungan ini bukan hal yang mudah. Lalu kenapa aku masih mau menjalaninya? Karena dulu aku punya perasaan dahsyat yang membuatku melupakan resiko-resiko itu. Sekarang? Perasaan itu masih ada, namun sedang bergelut dengan perasaan lainnya. Siapakah yang akan menang? Mungkin aku harus memilih satu diantaranya.

Kita. Kami. Kalian punya jalan hidup masing-masing, dan dengan cara masing-masing. Berbeda namun tetap sama. Tidak mungkin meminta salah satu menjadi salah satu lainnya. Karena setiap manusia memiliki batas terhadap keinginannya masing-masing. Aku juga manusia biasa, yang bisa merasakan senang dan juga sedih.

with Love
-ray-

Monday 13 May 2013

me & hijab ^^

she is ME :)

Cheeeeers ^^

:)

very like this picture ^^

ini bergaya dulu waktu pulang dr Istiqlal :p

mau pulangs, tetep dong eksis hehehe

me and Yolla

me

me with Nabila

Asslamualaikum ^^

Baru nyempetin diri untuk nulis lagi nih. Kali ini tulisan nya special saya buat untuk sahabat tercinta Nabila Candra Garini. Karena dia yang sudah menunggu saya untuk kembali menulis hehehe. Terimakasih banyak untuk semua readers yang sudah meluangkan waktunya untuk mantengin Blog saya. Semoga selalu diberikan Ridha dari Allah SWT. Aminnnn ^^

Kali ini saya ingin berbagi sedikit kisah yang ada dikehidupan saya baru-baru ini. Sudah 1 tahun 9 bulan saya tinggal di pulau Jawa ini. Jauh dari Keluarga inti saya, mama papa, dan kedua adik saya. Kebanyakan aktivitas yang saya lakukan hanyalah fokus terhadap pekerjaan saya, setahun sebelumnya terfokus pada pendidikan sih, dan Insya Allah tahun ini akan kembali lagi ke bangku pendidikan, jadi fokus saya terbagi menjadi 2. Semoga saja bisa berjalan lancar ya, aminnnn. Tentunya atas izin Allah ^^

Selama tinggal disini saya tidak pernah mengikuti organisasi apapun, bahkan teman-teman saya disini terbatas. Sebatas hanya partner kerja atau teman-teman yang saya punya pada saat saya pendidikan. Namun seorang teman saya, mengajak saya untuk ikut bersama dia menghadiri sebuah acara "Siraman Rohani" yang bertempat di Istiqlal Mosque. Saat itu saya merasa tertarik untuk mengikuti dia. Sekilas mengingat pada saat saya masih tinggal diBali, saya kan minoritas, agama saya Islam sedangkan diBali mayoritasnya Pemeluk Hindu. Namun semenjak umur 2th Mama saya sudah mengajarkan saya mengaji dan ajaran-ajaran agama lainnya. Saya juga dimasukkan ke pendidikan Madrasah sebelum saya masuk SD. Jadi walaupun saya adalah minoritas tapi saya bisa tetap mengenal Islam dari lingkungan sekitar saya. Saya masih aktiv mengaji sampai saya SMP, semenjak SMA saya sudah tidak mengaji lagi, karena aktivitas di SMA sangat banyak, saya mengganti kegiatan mengaji menjadi dirumah saja, terkadang mama saya yang membantu saya menyimak ketika saya sedang mengaji. Setelah saya lulus SMA beberapa bulan sebelum saya diputuskan untuk menjalani pendidikan di Jakarta saya sempat diminta mama saya untuk mengikuti kegiatan Liqo' yang diadakan oleh teman mama. Saat itu saya mengikuti kegiatan tersebut memang atas dasar "disuruh mama" (jujur saja loh ya ^^) Namun kegiatan tersebut tidak lama berakhir setelah saya pindah ke jakarta untuk mengikuti pendidikan. Sampai akhirnya saya diterima bekerja dan saya belum pindah kembali ke tanah kelahiran saya itu.

Sekarang, saya berfikir bahwa saya membutuhkan suatu ruang lingkup yang mampu menampung saya dan mengajarkan saya Ilmu agama yang saya butuhkan. Beruntung saja saya berteman dekat dengan Yollanda, dia yang membawa saya masuk kedalam dunia yang sedang saya cari untuk diterapkan didalam kehidupan saya, dan kali ini tanpa paksaan atau permintaan dari siapapun. Ini berasal dari hati, Insya Allah saya tulus ikhlas dalam menjalankannya.

Kembali lagi ke masa sekarang ya ^^
Seharian dihari Ahad tersebut saya menggunakan "Hijab" atau kalau kata orang Endonesia "Kerudung". Seumur-umur dalam perjalanan hidup saya, baru sehari kemarin saya merasa betah memakai Hijab. Yang saya rasakan itu sejukkk sekali. Walaupun saya memakai pakaian yang tertutup dan berlapis-lapis, saya tidak sama sekali merasakan gerah. Subhanallah sekali pemirsa.
Berbeda ketika saya masih ABG, saya itu make hijab kalau sedang mengaji saja, dan terntunya lebih sering disaat bulan Ramadhan, itu pun saya terkadang lepas pakai lepas pakai, padahal hanya beberapa jam saja loh. Yahhh mungkin pada saat itu saya masih belum diberikan Ilham dari yang maha Agung Allah SWT. Namun saya bersyukur, mulai dari detik kemarin di hari Ahad, saya sudah bisa membiasakan diri menggunakan Hijab. Insya Allah, jika mendapat kelancaran saya mau ber-Hijab terus. Readers doakan saya yah. Saya tidak merencanakan itu kapan. Jika saya sudah merasa siap dan mapan untuk hal tersebut pasti saya langsung melaksanakannya. Sekarang-sekarang saya mau memperbaiki akhlak saya menjadi lebih baik lagi. Kalau kata senior saya, "Kerudungi hatimu dulu" hehehehe, Insya Allah saya mau menjadi Muslimah yang lebih baik lagi, dan bisa selalu membawa diri saya berpegang teguh kepada Islam. Mohon doanya ya Readers.

Sekian dan terimakasih untuk hari ini.
Wassalamualaikum

with love
-ray-

Friday 15 March 2013

Life & Laugh


Hidup itu terlalu sayang untuk tidak digunakan bersenang-senang. Hidup itu terlalu sedih untuk tidak ditertawakan. Semasih hidup, bersenang-senang dan tertawalah. Sesusah apapun jalan kehidupan yang setiap saat dilalui oleh berbagaimacam manusia, tertawalah.

Terkadang, jalan yang kita mau dengan takdir yang sudah digariskan selalu tidak memberikan petunjuk yang searah. Saat itulah, kemana kita harus melangkah? Kanan, Kiri, Depan, Belakang, Atas atau Bawah. Sebagai manusia yang memiliki kesempurnaan dibanding ciptaan-ciptaan Tuhan yang lainnya, kita sering mengagung-agungkan diri kita, dan sering menyalahkan takdir yang sudah digariskan untuk kita. Tidak sedikit juga yang menyalahkan Tuhan. Siapa kita? Kita hanyalah manusia, dan manusia adalah ciptaan Tuhan. Sopankah kita bila menyalahkan Tuhan? Seharusnya kita berterimakasih kepada-Nya karena telah diizinkan untuk hidup.

Apa yang kita inginkan mungkin tidak selalu sama dengan apa yang kita dapatkan. Berjiwalah besar. Cintailah apa yang sudah kita dapat, tidak salahnya mencoba hal yang baru dan asing didalam kehidupan kita. Karena itu adalah metamorfose kehidupan. Namun tidak ada salahnya juga kita tetap mencoba mendapatkan apa yang kita mau, tidak dengan putus asa dan mengeluh. Sesungguhnya, mungkin apa yang kita inginkan saat ini belum bisa kita dapatkan karena masih dalam perjalanan menuju kehidupan kita kedepannya. Tidak ada yang tidak bisa terjadi didunia yang luas ini, yah kecuali kau memakan kepalamu sendiri.

Terkadang, banyak orang yang gagal mendapatkan apa yang mereka inginkan. Ada yang putus asa, ada yang frustasi, ada yang gila, ada juga yang mengakhiri kehidupannya. Seperti itukah cara kita menjalani kehidupan yang begitu indah ini? Terlalu sayang sekali. Bisa kau lihat disekelilingmu, apakah hanya kau yang menderita? Apakah hanya kau yang tidak bisa makan? Apakah hanya kau yang tidak bisa melanjutkan sekolah? Apakah hanya kau yang tidak memiliki orang tua? Didunia ini memang banyak perbedaan, tapi bukan berarti kesamaan yang dimiliki terlalu sedikit.
                Ketika kau mendapatkan kesulitan, hendaklah melihat kebawah dan kebelakang. Kenapa? Jika kau melihat kebawah, kau akan banyak melihat orang yang sangat – lebih – merasakan kesulitan dibanding dirimu. Jika kau melihat kebelakang, koreksilah langkahmu, pelajari apa yang harus kau perbaiki untuk keluar dari kesulitan itu. Kau bukan satu-satunya manusia yang mengalami kesulitan. Jadi bersemangatlah untuk tetap bertahan!!

Pernahkah terfikir olehmu, untuk bisa mencapai sebuah kata ‘sukses’ seperti orang-orang yang ada disekelilingmu. Tentu kau bisa! Kau juga memiliki peluang untuk itu. Ketika kau melihat kedepan, banyak orang yang sudah melangkah jauh dihadapanmu. Ketika kau melihat ke atas, banyak juga orang yang sudah bertahta tinggi diatasmu. Lihatlah kanan-kirimu, bukankah banyak juga teman-teman yang sedang ada diposisimu? Mereka juga sama-sama berusaha sepertimu. Tapi ada juga sebagian dari mereka yang mempertahankan & menikmati posisi itu. Sekarang tergantung padamu. Arah mana yang kau inginkan, melangkah lah kesana. Ketika kau kembali menemukan kesulitan. Hadapilah seperti kau menghadapi kesulitan-kesulitan sebelumnya. Kuatkanlah hatimu. Pikirkanlah impian-impianmu. Kerjakanlah kesulitan itu.

Untuk semua orang yang belum mentertawakah hidupnya. Tertawalah!!!

Tuesday 12 March 2013

Sabar

Rindu ini sudah semakin tajam. Saking tajamnya sampai-sampai rasanya ngilu sekali dihati. Aku benar-benar rindu rumah. Ingin segera bertemu dengan orang-orang yang kusayangi. Ingin bisa melewati semua detik yang kupunya bersama mereka. Entah sampai kapan aku harus berada disini dan mereka yang berada disana. Entah sampai kapan kami terpisah oleh jarak yang aku sendiri tidak tau berapa miles jauhnya.

Dulu, saat aku menerima kesepakatan untuk tinggal disini. Aku ingin melatih diriku agar terbiasa dengan kehidupan yang serba sendiri. Belajar menyelesaikan segala problema yang kemungkinan aku hadapi dengan tanganku sendiri. Namun sekarang yang ada difikiranku adalah, Aku ingin menjaga keluargaku. Aku ingin bisa berkumpul dengan mereka lagi. Egoku mengatakan bahwa aku tidak ingin hanya berkumpul dengan keluargaku disaat moment-moment tertentu saja. Karena bagiku, bersama mereka setiap saat adalah anugrah Tuhan yang sangat berarti untukku.

Kapan aku bisa menyelesaikan perjalananku disini? Kemudian kembali pulang ke'rumah' menjalani kehidupanku yang sebenarnya.

Berada disini, aku selalu mendapatkan perhatian dari keluargaku, walaupun jarak yang memisahkan kami. Namun, apalah arti sebuah suara di telepon/ kalimat yang tersusun rapi dalam secarik pesan singkat? Aku rindu akan kasih dan sayang yang mereka berikan kepadaku secara nyata. Mungkin hanya waktulah yang bisa menjawabnya. Bersabarlah sedikit lagi. Sedikit. Lagi.

Papa selalu memberiku semangat, bersedia menjadi tempat ceritaku yang paling setia, memberiku petuah-petuah yang sangat berguna bagiku. Begitu juga dengan mama. Bahkan adik-adikku kadang melakukan hal-hal bodoh yang membuatku semakin merindukan rumah. Sekarang zaman memang sudah canggih. Aku bisa melihat apa yang mereka kerjakan di sana, begitu juga mereka dengan menggunakan 'Video Call' namun rasanya masih belum sempurna bila aku tidak benar-benar hadir diantara mereka. Aku sangat merindukan rumahku, keluargaku, Baliku.

Sabar.
Seseorang selalu menguatkan hatiku dengan mengatakan 'kata' itu. Namun hati ini sangat ingin berteriak, 'sampai kapan aku harus sabar?!'
Aku harus lebih kuat, untuk menghadapi ini. Terkadang aku merasa duniaku sudah habis disini. Aku takut aku tidak memili kesempatan untuk merasakan duniaku yang aku inginkan. Namun aku percaya bahwa Tuhan tidak akan menyelesaikan dunia ini sebelum aku benar-benar mendapatkan apa yang aku mau.

Ini hanyalah sebuah awal. Karena aku belum benar-benar menginjak kesuksesanku. Bersabar adalah salah satu cara yang paling utama dalam melewati perjalanan ini. Tidak sulit bila aku Ikhlas menjalaninya. Tidak mudah bila aku terus-terus memikirkan kapan perjalanan ini akan berujung pulang.

Bismillahirohmanirohim,
Kan kujalani hari-hariku disini dengan penuh doa, berharap aku bisa menemukan jalan pulang.

with Love
-ray-

Untuk bisa Bersamamu


Aku selalu sendiri disetiap malam yang ada.
Aku tetap menatap keatas langit.
Dan aku selalu menunggu jatuhnya bintang.
Hanya untuk membuat sebuah permohonan.

Disini,
Malam ini aku memandang cahaya rembulan.
Membayangi dirinya hadir dalam cahaya itu.
Apa mungkin dia juga memikirkanku?

Dan ketika kita akhirnya bertemu.
Aku menyadari satu hal.
Akankah dia menjadi hal terakhir dihidupku?
Karena perjalanan ini akan segera berakhir.

Pertamakali menggenggam tangannya.
Tidak ingin aku lepaskan.
Apapun akan aku berikan.
Hanya untuk merasakan saat-saat itu.

Dua insan berbeda.
Dua dunia berbeda.
Tak terpikir olehku sebelumnya.
Untuk bisa bersamamu.

Dan ketika dia berada dihadapanku.
Aku menyadari satu hal.
Tuhan pasti akan menjawab doaku.
Untuk bisa bersamamu.


-WRM-
16 Feb 2013

aku - dia - KITA


Ketika malam sudah larut namun mata ini masih belum ingin menredupkan cahayanya. Malam ini aku sangat merindukan seseorang, perasaan yang kurasakan malam ini sungguh luar biasa. Seandainya ku mampu mempercepat waktu kan kulakukan untuk membawa ku cepat bertemu dengannya. Namun sepertinya aku harus lebih bersabar sedikit lagi.  Aku begitu merindukan dirinya, sangat merindukannya. Hati kecil ini berbisik padaku bahwa dia ingin segera bertemu sipemilik hati ini. Jarak antara aku dan dia cukuplah jauh. Namun jarak tidak menjadi penghalang perasaanku terhadapnya. Bagi penyandang "Long Distance Relationship" seperti aku ini, rasa kangen adalah bumbu yang paling sangat dibutuhkan. Ketika banyak orang yang menganggap hubungan jarak jauh adalah suatu hal yang buruk, suatu hal yang sulit untuk dipertahankan. Tapi tidak buatku. Hubungan yang berdasarkan cinta dan kasih 'terpaksa' dibatasi oleh ruang, jarak dan waktu. Tidak bisa secara rutin melakukan sebuah pertemuan yang nyata memang kelemahan terbesar yang harus aku terima. Namun apakah alasan pertemuan yang jarang dan terpisah oleh batas jarak dan waktu selalu menjadi penghalang kandasnya Hubungan jarak jauh? Semua ini ku jalani atas dasar bisikan hati ku. Namun, aku bukanlah gadis yang mudah terlena dengan apa yang dirasakan oleh hatiku. Aku mulai menjalaninya ketika sebuah kata muncul didalam hatiku. Kepercayaan. Saling percaya. Setiap hubungan seperti pertemanan, persahabatan, rekan kerja, ataupun keluarga membutuhkan rasa saling percaya. Itulah yang membuat langgengnya sebuah hubungan, karena melalui tindakan saling percaya itulah pasangan akan lebih merasa sangat dihargai sebagai seseorang yang pantas dicintai. Sikap saling percaya juga menunjukkan seberapa dalam aku mengenal pasanganku, aku mempercayai dia karena aku mengenalnya begitu dalam. Cinta bukan saling menuduh apalagi menerka, cinta itu saling percaya karena kau mencintai dia makanya kau mempercayainya.

Saling menjaga hubungan dengan teman-teman dijejaring social. Ini agak sulit, jejaring social adalah tempat kita membagi semua milik kita secara umum. Dimulai dari kegiatan sehari-hari kita (yang cendrung update picture tiap detik "read : me"), Perasaan yang sedang kita alami (curhat disetiap update status). Mungkin sering terjadi kesalah pahaman antara penyandang "LDR" dikarenakan jejaring social beserta umat yang ada didalamnya. So, yang kulakukan paling hanya menjaga caraku berkomunikasi dengan teman-teman jejaring social. Bukan berarti aku harus meninggalkan jejaring social untuk menjaga perasaan pasanganku. Cukup mengerti batasan-batasannya.

Saling mengerti kegiatan dan kesibukan masing-masing. Aku bukanlah orang yang mencintai kesibukan. Namun, bukan berarti juga aku tidak memiliki kegiatan, tidak terlalu banyak waktu yang kupunya, dan tidak terlalu sedikit sesuatu yang perlu ku kerjakan. Selama aku disibukkan oleh sesuatu, aku selalu mengusahakan mengirimkan sepatah duapatah kalimat yang kurangkai untuknya. Begitu juga dengannya, disana terlalu banyak hal yang dia kerjakan demi impian-impiannya. Bukan hak ku untuk selalu mendapat perhatiannya. Walaupun kami memang bersatu, namun ada banyak hal juga yang harus kami selesaikan dengan diri kami masing-masing. Sesungguhnya petualangan yang kita inginkan adalah kehidupan indah yang kita jalani sehari-hari. Jangan buang-buang waktu hanya untuk menuntut perhatian yang tidak seharusnya selalu kita dapatkan. Jalani lah kehidupan ini seperti kita yang sedang menjadi Nahkoda saat melajukan Kapal ditengah lautan. Bila kita benar-benar mencintainya, sesungguhnya dia selalu berada dihati kita, dan selalu memperhatikan kita disetiap helaan nafas yang dia hembuskan. Karena disanalah kita 'berada' (read : hati)

Saling berfikiran positif dan tidak Over Protective. Seperti yang kujelaskan tadi banyak yang harus kami selesaikan dengan diri kami masing-masing. Alhamdulillah tidak terlalu banyak aku mengikuti apa yang otakku katakan. Selain otak, ada yang lebih tau lagi tentang menilai sesuatu yang baik dan buruk. Hatimu. Tanamkanlah pada hatimu bahwa kau benar-benar mempercayai pasanganmu. Karena bila terlalu over protective yang ditakutkan adalah pasanganmu merasa tidak dihargai bahwa dia telah mencintaimu. Aku dan dia juga memiliki ruang sosialisasi yang berbeda. Namun aku percaya dia adalah kekasihku. Jika dia mencintaiku, dia tidak akan mempermainkan rasa kepercayaanku.

Sebenarnya aku hanya ingin curhat, tapi kalau memang tulisan ini menginspirasi yang membaca ada satu lagi tambahannya, hehehe. Dari tadi kita kebanyakan ngomong dengan kata "SALING" kenapa? Karena saling berarti dilakukan berbarengan, tidak sendiri-sendiri. Dalam menjalani sebuah hubungan jarak jauh a.k.a "LDR" tidak jalan sendiri-sendiri, hubungan tersebut akan kuat bila dijalani bersama-sama. Jika hanya satu yang berkorban maka hubungan tersebut akan timpang, seperti hanya satu kaki yang berjalan. Satu berkorban untuk sebuah hubungan, orang lainnya juga harus berkorban, itulah KEKUATAN!Seperti kami yang saling berkorban, dia menungguku untuk kembali padanya, dan aku menunggu waktu menjawab kebersamaan kami yang tertunda.

Mungkin sempat terbersit pikiran diantara kami. Takut kehilangan satu sama lain, dalam artian takut salah satu dari kami diculik oleh oranglain (read : diambil). So jika kami benar-benar saling mencintai kami pasti tidak akan mau diculik oleh siapapun. Jika kami masih saja bisa terculik oleh orang lain. Apa itu akhir dari kisah cerita kami? Apakah itu akhir dari perjuangan, pengorbanan yang kami lakukan? Hanya membiarkan waktu menjawab semua impian-impian kami. Tentunya sebuah perjuangan bahkan pengorbanan tidak pernah berakhir secara sia-sia.

with love,
-Ray-

noted :
dan sekarang saya merasa sangat bersyukur merasakan setiap hari yang ada ditemani seseorang yang begitu mengerti saya. walaupun raganya tidak selalu hadir dalam hari-hari saya. namun dia selalu berhasil membuat suasana yang kelabu berubah kembali menjadi berwarna. seperti pelangi yang muncul ketika hujan reda. thankyou so much my ASA :)

Monday 11 March 2013

mimpiku - mimpimu - mimpi kita

Saat aku masih berusia dini, aku sangat menyukai kisah - kisah Princess yang di buat oleh Walt Disney, setiap serialnya pasti ku tunggu-tunggu kehadirannya dilayar televisi. Kisah - kisah princess selalu menggambarkan seorang putri dan seorang pangeran yang saling mencintai, dan bisa selalu berakhir bahagia. Sepertinya tidak ada se-seripun yang terlewat olehku. Saat itulah terbersit difikiranku untuk bermimpi memiliki kisah cinta yang sangat Indah seperti kisah-kisah yang dimiliki para Princess. Namun seiring bertambahnya umurku dan aku mulai memiliki perasaan "suka" terhadap lawan jenis, aku menyadari bahwa kenyataan berbeda 360 derajat dengan apa yang aku tonton.

Ini bukan pertama kalinya aku jatuh cinta, ini sudah yang kesekian kalinya. Namun sepanjang perjalanan hidupku hingga kini aku belum menemukan 'prince' yang ada di dalam seri-seri Princess milik Walt Disney. Pernah terfikir olehku bahwa mungkin didunia nyata ini tidak ada pangeran seperti yang kubayangkan dari kisah - kisah para Princess. Namun seseorang yang seperti takdir, dia datang bagai pencuri, tanpa laporan dan ucapan permisi datang menghampiri. Diakah pangeranku? Perasaan yang datang kali ini sungguhlah berbeda dari yang pernah kurasakan sebelum-sebelumnya. Terlalu sulit untuk mengungkapkan bagaimana perasaanku terhadapnya. Namun, aku merasa begitu nyaman bersamanya. Dia bagaikan langit yang selalu melindungi ku dari apapun yang berusaha melukaiku. Dia bagaikan 'mood boster' yang selalu memberiku semangat. Dia bagaikan hujan yang selalu mengerti kesedihanku. Dia bagaikan kertas yang selalu menerima ceritaku tanpa pernah mengeluh sedikitpun. Dia adalah temanku, dia adalah sahabatku, dia adalah pendamping hidupku kelak.

Cinta memang pernah melukaiku, namun Cinta tidak pernah berhenti untuk membuatku merasa bahagia karenanya.

Kini mimpiku hampir menjadi kenyataan. Untuk membuatnya nyata yang kubutuhkan hanyalah kesabaran dan kepercayaan terhadap mimpiku. Hati kecilku selalu membisikkan sesuatu yang membuatku mengabaikan semua godaan yang ku hadapi. Sampai saat ini aku masih percaya bahwa impianku akan menjadi kenyataan. Entah sudah berapa lama aku menjalaninya, namun aku ingin tetap bertahan. Aku ingin membangun sebuah Istana sederhana, yang akan aku tinggali bersama nya, dan anak-anak kami kelak. Walaupun berada di pulau yang berbeda, ribuan kilo jarak yang memisahkan kami. Namun kami masih berada didalam satu dunia. Duniaku dan dunianya adalah dunia kita, begitu juga dengan mimpiku dan mimpinya dalah mimpi kita.

Begitu indah rasanya mewujudkan mimpi-mimpi yang pernah tertulis dipikiran kita. Bersama orang yang kita cintai.

With Love.
-Ray-

Thursday 31 January 2013

NEW LIFE | NEW FRIENDS | SOMETHING NEW


J Hello Bloggers,
Mau berbagi sedikit tentang kehidupan saya yang baru nih. Hehehehe nggak nyangka sudah hampir 1,5 tahun tinggal di Ibu Kota. Terhitung dari September 2011 sampai sekarang January 2013. Saat ini kesibukan saya kerja - kerja - kerja dan kerja. Cuman hari-hari saya itu sangat berwarna setiap harinya, tapi rasa bete pernah juga menghiasi hari-hari saya. Hehehe.

Saya sangat bersyukur kali ini ditempatkan ditempat yang sangat saya sukai. Lingkungannya, Teman-temannya. Nyaman sekali berada disini. Sejujurnya, tapi saya tetap merasa nyaman 100 kali lipat kalau berada di "rumah" (red : Bali). Ingin sekali menginjakkan kaki kembali di tanah Bali, hidup satu atap dengan Ayah, Ibu dan dua adik-adik saya. Namun, sepertinya waktu masih menahan saya harus berada di Ibu Kota, so saya jalanin saja dulu hihi.

Ini nih saya dan teman-teman saya :

with Teh Selly 





me | Kak Farah | Teh Selly









me | Oki | Kak Farah



with the TEAM










in my Birthday
















 
Bersyukur sekali mengenal mereka. Mereka akan selalu menjadi partner dihari-hari saya. Selalu menjadi kakak untuk saya, saya sungguh sangat-sangat bersyukur. Terimakasih Allah J


-WRM-