Bagi gue nyokap adalah segalanya, nggak ada yang bisa menjadin pengganti dari nyokap gue. nyokap gue bisa menjadi apapun yang gue mau. Hanya nyokap yang bisa mengerti dan memberikan yang terbaik buat gue. Walaupun memang, selama 17th ini gue nggak pernah sekalipun menyadari betapa pentingnya keberadaan nyokap. Tapi dalam perjalanan gue menuju 18th gue sudah bisa memahami betapa pentingnya nyokap buat gue.
Nyokap yang selalu memberikan beribu-ribu kalimat untuk bekal kehidupan gue, dulunya selalu saja gue abaikan. Hanya sebagai angin lalu yang gue anggap nggak penting. Selalu menganggap nyokap nggak pernah mengikuti apa yang gue mau, selalu menganggap hanya keinginan nyokap aja yang harus gue penuhi, tanpa mementingkan perasaan gue. Namun saat ini gue menyadari betapa pentingnya nyokap. Ketika gue jauh dari rumah, orang pertama yang ngebuat gue rinduuuuuuuuuuuu banget adalah nyokap gue, bukan yang lainnya. Bukan mantan yang masih sangat gue sayang, atau orang lain. Gue baru menyadari satu tahun terakhir ini bahwa apa yang nyokap katakan untuk gue adalah yang terbaik. Bukan semata-mata hanya membuat gue tidak bisa mendapatkan apa yang gue mau. Ketika memulai untuk mengikuti kata-kata nyokap, hati gue masih setengah hati dalam menjalaninya, karena setengah hati yang lainnya bertentangan dengan apa yang dikatakan nyokap. Namun seiring waktu berjalan, gue mulai mengetahui siapa “dia” dan untung saja gue mengikuti apa kata nyokap. Seandainya saat itu gue masih terjebak, mungkin bertahun-tahun gue nggak akan lepas dari “dia”. Gue bersyukur memiliki nyokap seperti nyokap gue. Nyokap bagaikan hadiah dari Tuhan yang nggak akan pernah ternilai. Kadang memang ada rasa sebel gue ke nyokap, tapi semua itu nggak berarti lagi ketika gue mengingat-ingat kebaikan tanpa batas yang udah nyokap berikan untuk gue. hanya saja saat itu gue kadang-kadang menyadarinya. Tapi, mulai saat ini gue akan selalu menjadi anak yang terbaik untuk nyokap gue, dan dapat membahagiakan nyokap gue. Selalu ingin menjadi yang terbaik hanya untuk nyokap.
Ketika gue sudah mulai tumbuh dewasa, frekuensi pertemuan gue dengan nyokap gue mulai berkurang. Tapi gue nggak akan sampai melupakan nyokap gue. bahkan saat gue mulai untuk meniti arir gue, hal yang pertama ingin gue lakukan adalah memberikan sesuatu untuk nyokap gue. hal yang gue inginkan adalah memberikan kebahagiaan kepada nyokap gue, karena sudah 17th ini gue tinggal bersama nyokap, nyokap selalu berusaha membuat gue bahagia. Sekarang giliran gue untuk membahagiakan nyokap. Nggak boleh gue membuat nyokap gue sakit hati, atau sedih gara-gara gue. gue janji akan memberikan yang terbaik sama nyokap gue.
Gue jauh dari nyokap gue, bukan karena gue ingin menjauh dari omelan-omelan nyokap gue. justru karena gue jauh dari nyokap gue, hal yang paling gue rindukan dari nyokap gue adalah omelan nyokap gue. disini nggak ada yang bisa ngomelin gue. sedangkan nyokap gue hanya bisa mengomeli gue saat ditelepon. Walaupun nggak ada orang yang ngomelin gue disini. Gue nggak akan menggunakan kepercayaan nyokap gue dengan perbuatan-perbuatan yang nggak penting, gue tetap menghargai kepercayaan nyokap gue untuk gue jauh dari nyokap. Alasannya? Karena gue ingin menjadi yang terbaik untuk nyokap gue. gue juga nggak mau nggak bisa jadi yang terbaik hanya karena masalah yang sepele.
Hal yang paling gue inginkan adalah, meminta kepada Tuhan untuk memanjangkan umur nyokap gue. karena gue ingin memberikan yang terbaik disetiap waktu yang gue punya untuk nyokap gue. walaupun jauh, gue akan selalu memberikan waktu untuk bertemu nyokap gue nanti. Izinkan gue untuk bisa membahagiakan nyokap lebih dari yang pernah nyokap lakukan terhadap gue. gue ingin nyokap bisa bahagia, melihat gue bahagia bersanding dengan seseorang yan g gue inginkan, tetapi juga menjadi pilihan nyokap gue. gue ingin nyokap gue bisa bahagia memiliki keturunan dari gue, yang akan menggantikan gue mengisi hari-hari nyokap gue ketika gue nggak bisa mengisi hari-harinya nyokap gue.
Ma, maafin kakak yang selalu nggak pernah dengerin ocehan mama. Maafin kakak yang pernah bohongin mama. Maafin kakak yang nggak pernah nurut dengan kata-kata mama. Tapi, semenjak umur 17th kakak sudah mulai mengikuti kemauan mama, dan sekarang kakak bisa merasakan betapa sangat sangat benar apa yang sudah mama pernah katakan kepada kakak. Seandainya kakak mengikuti kata-kata mama semenjak dulu, mungkin kakak nggak akan pernah berada didalam keadaan yang tertekan seperti saat itu. Namun ini semua adalah pelajaran untuk kakak bisa menghargai apa yang mama katakan. Karena yang mama katakan adalah yang terbaik untuk kakak. Terimakasih ma, sudah mau merawat dan membesarkan kakak sampai kakak berumur 17th. Sekarang saatnya kakak membahagiakan mama. Walaupun nggak akan bisa sebanding dengan apa yang sudah mama berikan kepada kakak. Setidaknya kakak ingin membuat mama selalu bahagia. Tanpa harus memikirkan sesuatu yang bukan menjadi tanggung jawab mama lagi. Kakak sangat merindukan mama, tapi biarkan saja kakak belajar hidup mandiri disini. Supaya kakak bisa mengerti apa arti kehidupan yang sebenarnya. I LOVE YOU MOM! ^^
-End-
(´⌣`ʃƪ) mom
ReplyDelete