Pagi ini diawali dengan hujan. Hawanya yang begitu familiar. Mengingatkanku kembali akan kebersamaan yang pernah kita lalui bersama. Memang waktu yang sangat pantas untuk mengenang masa lalu. Bersama secangkir kopi hitam. Yang awalnya bukan minuman favoritku, tapi kini telah menjadi teman baik disaat-saat aku kembali mengutamakan perasaanku. Baiklah, kita kembali ke topik awal. Tidak begitu banyak kenangan yang kita miliki. Tapi setidaknya 3 kali rangkaian pertemuan kita adalah waktu-waktu yang sangat indah untuk di kenang. Sangat mudah untuk menghitung berapa kali kita berjalan bersama. Namun super duper sulit untuk melupakan "sedikit" waktu itu. Saat ini aku tidak ingin memikirkan permasalahan apa yang sedang terjadi diantara kita. Siapa yang salah ataupun yang benar. Siapa yang tersakiti ataupun menyakiti. Aku sedang ingin mengenang kebahagiaan-kebahagiaan yang kita buat bersama. Awal kita menjadi dekat, kemudian menjadi saling tak terlepaskan, walaupun saat ini kita seperti orang yang tidak mengenal satu sama lain. Aku yakin, kau tidak benar-benar menghapusku dari pikiranmu. Karena itulah yang aku lakukan saat ini. Walaupun komunikasi tidak aku jalin lagi seperti waktu lalu. Tapi pikiran dan hati ini selalu berusaha untuk menjalin komunikasi denganmu. Empat kali dalam seminggu ini kau selalu muncul didalam mimpiku, tiga diantaranya muncul dihari yang berurutan. Terkadang aku ingin sekali untuk menghubungimu, hanya untuk mendengar suaramu atau mendapatkan candatawamu, tapi aku ragu kau akan mengabaikan telponku lagi. aku ragu kau tidak lagi merasakan hal yang sama seperti aku rasakan. Aku merindukan mu sekaligus vespa tua mu. Aku merindukan "old style" yang selalu menjadi ciri khasmu. Aku mungkin sering mengatakan kamu itu tua. Tapi sebenarnya kamu ini tetap orang yang sama dimataku, dengan kamu "yang waktu" SMA dulu. Tinggi, berkulit sawo matang (maaf, kalau ak lebih sering menyebutmu Item), Rambut cepak tapi berponi samping (cara khasmu dalam menutupi jidatmu yang lebar), Proposional Tubuh yang sangat sempurna. Maklum seorang atlet sepertimu memang termasuk tipikal laki-laki idaman bagi kalangan perempuan di SMA. Waktu sudah banyak yang berlalu, semuanya berbeda, begitu juga dengan fisikmu. Namun itu semua tidak merubah cara pandangku terhadapmu. Aku tetap menyukaimu sama seperti saat dipenghujung akhir tahun kita di SMA. Hingga tiba saatnya kita mulai menjadi pasangan kekasih secara resmi di akhir 2012 lalu. Aku tetap menerimamu. Hingga saat ini, tetap menerimamu.
Ingat nggak? Waktu kita "camping" acara pelantikan OSIS waktu pertengahan tahun 2011. Sehari sebelum aku kecelakaan. Siang menjelang Sore kita sempet makan siang bareng satu piring beramai-ramai. Aku inget banget saat itu kamu pake kaos hitam dan celana jeans abu-abu, kamu baru datang dari rumah karena sehari sebelumnya kamu ada latihan taekwondo. Malamnya ternyata hujan deras, membuat kita semua harus berteduh di Sekolah SD. Meminjam ruang kelas nya untuk kita berteduh disana. Saking ngutamain barang-barang adik kelas, aku jadi lupa sama tas yang isi baju-baju ganti milikku. Akhirnya semalaman itu aku dipinjamkan jaket atlet milikmu, sampai akhirnya aku gunakan juga pada saat perjalanan pulang kerumah subuh-subuh. Sampai dirumah, waktu mama sama papa minta aku istirahat saja, mungkin papa cerita kalau aku kurang tidur semalam. Kebetulan papa datang menjenguk kita malam itu, bersama seorang temannya yang tentara itu, aku lupa siapa namanya. Aku tidak langsung mau untuk istirahat tapi langsung mencuci semua baju-baju yang terkena hujan kemarin, termasuk mencuci jaketmu itu. Selang beberapa jam, aku memang sempat tidur siang, begitu terbangun langsung berangkat ke lokasi "camping" lagi, tapi ditengah perjalanan mengalami musibah kecelakaan motor sama July. Setelah itu kita lama tidak berjumpa, hampir seminggu lebih ya. Saat itu kamu sama sekali tidak datang menjengukku kerumah, tapi setidaknya kamu mengirimkan pesan untukku agar aku cepat sembuh. Begitu kembali beraktifitas disekolah, dengan tangan dan kaki yang masih diperban, aku langsung mengembalikan jaketmu. Padahal ingin sekali menyimpan jaket merah hitam bertulisan "DENPASAR" itu buat kenang-kenang-an. Sampai akhirnya jaket itu keduluan diambil sama Faisol, waktu kita kelulusan ak sudah mau minta jaket itu, soalnya fit banget di tubuh aku. Tapi supeer duper telat banget. Tapi alhamdulillah-nya ada jaket penggantinya, walaupun kebesaran. Tapi yang penting jaket itu hasil perjuangan kamu selama jadi atlet Taekwondo.
Sejak awal aku ingin ada selalu untuk mendukung-mu disetiap pertandingan yang kamu lalui. Tapi sayang-nya aku hanya bisa sekali menghadiri pertandinganmu. Di salah satu SMP/SMA Negeri di Denpasar, kalau yang di Kampus Bukit, aku lupa saat itu kamu sedang tanding atau sedang menjadi Coach. Aku sempat datang berkunjung sebentar sebelum akhirnya memutuskan untuk mengikuti rencana jalan-jalan bersama Faisol dan yang lainnya. Begitu juga saat ini, sebenarnya ingin sekali bisa membantu setiap perjuangan yang kamu lakukan didalam kehidupan kamu, tapi mungkin aku terlalu cerewet dan terlalu menekan kamu dalam memberikan saran ataupun kritik. Sehingga sedikit banyak membuatmu semakin pusing dengan keberadaanku. Belum lagi masalah-masalah yang lain. Tapi mulai saat ini, izinkan aku cukup mengenang-mu saja didalam hidupku kedepannya. Aku tidak akan mencampuri segala urusanmu di masa yang akan datang selama kamu tidak memintaku untuk hal itu. Biarkan aku memandangmu dari kejauhan. Seperti yang selalu aku lakukan sebelum aku mencapai Langitku, menatap keindahannya dari Bumi. Begitupun dengan kamu. Kali ini aku hanya di izinkan untuk menatapmu dari jauh. Tidak bisa menyentuhmu, menyapamu, tapi setidaknya aku masih bisa mendoakan kebahagiaanmu. Insha Allah aku memulai tahun esok untuk belajar meng-ikhlas-an-mu. Tapi yang namanya Ikhlas tidak boleh dibicarakan kan? Jadi, kita lihat saja nanti. Okay, ASA ^^
With Love
WRM
No comments:
Post a Comment