Hello ^^

Apa yang saya tulis semuanya berasal dari hati dan pikiran.
Apa yang saya tulis tidaklah selalu 'saya' dan apa yang anda baca tidaklah selalu 'anda' :)

Friday, 2 January 2015

Hello 2015

Alhamdulillah, dipertemukan kembali dengan tahun yang baru. Tahun dua ribu empat belas sudah berlalu, 365 lembar halaman buku cerita kehidupan kita juga sudah berakhir, lagi. Hari ini adalah hari kedua di tahun 2015, lembar kedua dari buku cerita yang baru. Semoga saja, kisah-kisah nya semakin bisa lebih baik lagi dari tahun sebelumnya. Kebanyakan orang di awal tahun 2015 ini mulai merancang resolusi yang baru. Kira-kira apa yah resolusi yang harus dicapai ditahun 2015 ini? Kalian apa? Kalau aku masih "empty folder" nih. Belum ada kepikiran untuk mencapai sesuatu. Tapi, yah kalau diminta buat bikin, pasti akan dibuat. Hanya saja perlu waktu buat mikirnya ^^ Dan pastinya rahasia dong, tidak mungkin aku post di publik seperti ini.
Yang pasti, kepengen banget bisa lebih on Time dalam segala hal, maksudnya lebih bisa menghargai waktu. Nggak usah setiap detiknya sih, yang penting setiap hari-nya harus bisa lebih bermakna. Contohnya sih mau memperbaiki Shalat 5 waktu (supaya tidak nunda-nunda waktu shalat, trus ujung-ujungnya malah tertinggal dari waktu Shalat T__T ) , Puasa Sunnah Senin-Kamis (ceritanya sih ini untuk memaksimalkan program Diet, tapi sebenarnya sih ingin lebih membiasakan untuk ber-Ikhtiar, Bismillah ^^ ) , Shalat Sunnah Dhuha (Supaya, setiap hari diberikan kelancaran dan kemudahan dalam menjalani aktivitas. Bismillah ^^ ) , dan yang paling sulit buat aku adalah Shalat Sunnah Tahajud. Paling sulit karena aku itu termasuk golongan yang kalau sudah pewe di tempat tidur akan sulit untuk "move on'. Tapi, segala sesuatu yang berhubungan dengan tabungan di Rumah Sepanjang Masa harus aku mulai cicil semenjak detik ini. Tentunya waktu terus berputar, Bumi pun sudah terlihat semakin Tua, bukan hanya umur kita saja yang bertambah, tapi kesempatan-kesempatan kita dalam menjalani kebaikan, terutama kebaikan yang di jalan Allah SWT juga akan semakin menipis. Bagaimana bisa, kita masih bersantai-santai menikmati nikmat Duniawi, sedangkan waktu yang kita punya semakin berjalan seraya mengikis kesempatan-kesempatan untuk kita berbuat baik?

Bismillahirahmanirahim, Semoga disaat kaki ini mulai memijak tahun yang baru, kita semua bisa lebih membuka hati kita, untuk mencari makna terbaik pada kehidupan yang sedang kita jalani, mencari tujuan hidup yang akan membawa kita menuju pintu kebahagiaan yang dinanti-nantikan. Amin, yarabbal alamin.

With Love
WRM

Wednesday, 31 December 2014

Oneday to Remember

Pagi ini diawali dengan hujan. Hawanya yang begitu familiar. Mengingatkanku kembali akan kebersamaan yang pernah kita lalui bersama. Memang waktu yang sangat pantas untuk mengenang masa lalu. Bersama secangkir kopi hitam. Yang awalnya bukan minuman favoritku, tapi kini telah menjadi teman baik disaat-saat aku kembali mengutamakan perasaanku. Baiklah, kita kembali ke topik awal. Tidak begitu banyak kenangan yang kita miliki. Tapi setidaknya 3 kali rangkaian pertemuan kita adalah waktu-waktu yang sangat indah untuk di kenang. Sangat mudah untuk menghitung berapa kali kita berjalan bersama. Namun super duper sulit untuk melupakan "sedikit" waktu itu. Saat ini aku tidak ingin memikirkan permasalahan apa yang sedang terjadi diantara kita. Siapa yang salah ataupun yang benar. Siapa yang tersakiti ataupun menyakiti. Aku sedang ingin mengenang kebahagiaan-kebahagiaan yang kita buat bersama. Awal kita menjadi dekat, kemudian menjadi saling tak terlepaskan, walaupun saat ini kita seperti orang yang tidak mengenal satu sama lain. Aku yakin, kau tidak benar-benar menghapusku dari pikiranmu. Karena itulah yang aku lakukan saat ini. Walaupun komunikasi tidak aku jalin lagi seperti waktu lalu. Tapi pikiran dan hati ini selalu berusaha untuk menjalin komunikasi denganmu. Empat kali dalam seminggu ini kau selalu muncul didalam mimpiku, tiga diantaranya muncul dihari yang berurutan. Terkadang aku ingin sekali untuk menghubungimu, hanya untuk mendengar suaramu atau mendapatkan candatawamu, tapi aku ragu kau akan mengabaikan telponku lagi. aku ragu kau tidak lagi merasakan hal yang sama seperti aku rasakan. Aku merindukan mu sekaligus vespa tua mu. Aku merindukan "old style" yang selalu menjadi ciri khasmu. Aku mungkin sering mengatakan kamu itu tua. Tapi sebenarnya kamu ini tetap orang yang sama dimataku, dengan kamu "yang waktu" SMA dulu. Tinggi, berkulit sawo matang (maaf, kalau ak lebih sering menyebutmu Item), Rambut cepak tapi berponi samping (cara khasmu dalam menutupi jidatmu yang lebar), Proposional Tubuh yang sangat sempurna. Maklum seorang atlet sepertimu memang termasuk tipikal laki-laki idaman bagi kalangan perempuan di SMA. Waktu sudah banyak yang berlalu, semuanya berbeda, begitu juga dengan fisikmu. Namun itu semua tidak merubah cara pandangku terhadapmu. Aku tetap menyukaimu sama seperti saat dipenghujung akhir tahun kita di SMA. Hingga tiba saatnya kita mulai menjadi pasangan kekasih secara resmi di akhir 2012 lalu. Aku tetap menerimamu. Hingga saat ini, tetap menerimamu.

Ingat nggak? Waktu kita "camping" acara pelantikan OSIS waktu pertengahan tahun 2011. Sehari sebelum aku kecelakaan. Siang menjelang Sore kita sempet makan siang bareng satu piring beramai-ramai. Aku inget banget saat itu kamu pake kaos hitam dan celana jeans abu-abu, kamu baru datang dari rumah karena sehari sebelumnya kamu ada latihan taekwondo. Malamnya ternyata hujan deras, membuat kita semua harus berteduh di Sekolah SD. Meminjam ruang kelas nya untuk kita berteduh disana. Saking ngutamain barang-barang adik kelas, aku jadi lupa sama tas yang isi baju-baju ganti milikku. Akhirnya semalaman itu aku dipinjamkan jaket atlet milikmu, sampai akhirnya aku gunakan juga pada saat perjalanan pulang kerumah subuh-subuh. Sampai dirumah, waktu mama sama papa minta aku istirahat saja, mungkin papa cerita kalau aku kurang tidur semalam. Kebetulan papa datang menjenguk kita malam itu, bersama seorang temannya yang tentara itu, aku lupa siapa namanya. Aku tidak langsung mau untuk istirahat tapi langsung mencuci semua baju-baju yang terkena hujan kemarin, termasuk mencuci jaketmu itu. Selang beberapa jam, aku memang sempat tidur siang, begitu terbangun langsung berangkat ke lokasi "camping" lagi, tapi ditengah perjalanan mengalami musibah kecelakaan motor sama July. Setelah itu kita lama tidak berjumpa, hampir seminggu lebih ya. Saat itu kamu sama sekali tidak datang menjengukku kerumah, tapi setidaknya kamu mengirimkan pesan untukku agar aku cepat sembuh. Begitu kembali beraktifitas disekolah, dengan tangan dan kaki yang masih diperban, aku langsung mengembalikan jaketmu. Padahal ingin sekali menyimpan jaket merah hitam bertulisan "DENPASAR" itu buat kenang-kenang-an. Sampai akhirnya jaket itu keduluan diambil sama Faisol, waktu kita kelulusan ak sudah mau minta jaket itu, soalnya fit banget di tubuh aku. Tapi supeer duper telat banget. Tapi alhamdulillah-nya ada jaket penggantinya, walaupun kebesaran. Tapi yang penting jaket itu hasil perjuangan kamu selama jadi atlet Taekwondo.

Sejak awal aku ingin ada selalu untuk mendukung-mu disetiap pertandingan yang kamu lalui. Tapi sayang-nya aku hanya bisa sekali menghadiri pertandinganmu. Di salah satu SMP/SMA Negeri di Denpasar, kalau yang di Kampus Bukit, aku lupa saat itu kamu sedang tanding atau sedang menjadi Coach. Aku sempat datang berkunjung sebentar sebelum akhirnya memutuskan untuk mengikuti rencana jalan-jalan bersama Faisol dan yang lainnya. Begitu juga saat ini, sebenarnya ingin sekali bisa membantu setiap perjuangan yang kamu lakukan didalam kehidupan kamu, tapi mungkin aku terlalu cerewet dan terlalu menekan kamu dalam memberikan saran ataupun kritik. Sehingga sedikit banyak membuatmu semakin pusing dengan keberadaanku. Belum lagi masalah-masalah yang lain. Tapi mulai saat ini, izinkan aku cukup mengenang-mu saja didalam hidupku kedepannya. Aku tidak akan mencampuri segala urusanmu di masa yang akan datang selama kamu tidak memintaku untuk hal itu. Biarkan aku memandangmu dari kejauhan. Seperti yang selalu aku lakukan sebelum aku mencapai Langitku, menatap keindahannya dari Bumi. Begitupun dengan kamu. Kali ini aku hanya di izinkan untuk menatapmu dari jauh. Tidak bisa menyentuhmu, menyapamu, tapi setidaknya aku masih bisa mendoakan kebahagiaanmu. Insha Allah aku memulai tahun esok untuk belajar meng-ikhlas-an-mu. Tapi yang namanya Ikhlas tidak boleh dibicarakan kan? Jadi, kita lihat saja nanti. Okay, ASA ^^


With Love
WRM

Monday, 29 December 2014

Ketika Bumi merindukan Langit

Terdiam. Hanya itu yang bisa ku lakukan. Kala perasaan ini muncul kembali. Entahlah, apa yang sedang ku rasakan. Tiba-tiba hati ini terasa berat. Jantung ini berdetak kencang. Seperti sedang di kejar oleh sesuatu aku berusaha untuk berlari. Didalam hati. Apakah besok matahari akan berubah beda? Apakah cahayanya terlihat beda ditempatku atau bahkan ditempatmu. Malam ini, adalah ketigakalinya aku memimpikan seseorang yang sedang aku usahakan untuk dilepaskan. Kata papah ini pertanda dia merindukanku, namun mengapa aku yang merasa rindu? Rasanya cukup lelah, membiarkan hati ini untuk tetap merindukan seseorang tersebut, tanpa mencoba untuk mengungkapkan-nya. Buatku merindukannya saja mungkin sudah cukup melanggar, apalagi jika aku mengucapkannya, itu sangat-sangat melanggar peraturan. Aku sadari seberapa banyak cara yang kulakukan untuk mengganti peran Langit, tida akan ada yang pernah berhasil. Karena sejak awal aku kenal Langit, hanya dia-lah Langitku. Dan akan selalu tetap dia. Sekalipun aku bertemu dengan langit-langit yang lain. Tetaplah akan berbeda. Tak akan pernah sama. Aku tidak tahu sampai kapan aku akan berhasil melepaskan Langit dari genggamanku, dari awal semua sudah menjadi salahku. Salahku karena aku terlalu erat menggenggam-nya. Mungkin dia merasa sakit dan akhirnya melepaskan diri. Dan aku tida punya kekuatan apa-apa untuk menahannya, selain membiarkan ke-gengsian dan ke-egoisan ini menguasai diriku. Sehingga pada akhirnya hanya penyesalan lah yang aku terima. Manusia, begitulah adanya. Selalu menyesal di kemudian hari. Ketika aku benar-benar meninggalkan semua kesempatan-kesempatan untuk terakhir kalinya bertemu dengan dirinya, aku tidak memikirkan akan se-menyesal ini. Aku tidak terfikir akan benar-benar merasa kehilangan sosok sang Langit di kehidupanku. Sesaatpun, aku tida berusaha mencarinya. Menemukan dambaan hati ini. Tapi beginilah mungkin takdir yang harus kujalani. Seseorang yang semenjak dulu aku idolakan, kini menjadi hanya kenangan indah, yang selalu ku kenang setiap Pagi, dan ku rindukan setiap Malam. Kini langitku telah menjadi Idola sejati yang tidak akan aku lupakan. Kebaikannya, Kehebatannya, Kelucuannya, Keangkuhannya, Ke-egoisannya, Kesetiannya, Kepintarannya, dan yang lainnya yang hanya benar-benar dimilikinya, dan bisa kudapatkan hanya darinya. Dialah satu-satu nya figur yang tepat dan kuanggap mirip dengan ayahku. Aku merindukan warna-warni hidupku bersamanya. Saat semuanya harus berakhir. Apa yang bisa kulakukan? Selain mengenang setiap detik ketika kami bersama? Apa yang bisa kami lakukan, ketika hati kami sama-sama ingin bersama tapi kami harus terpisah oleh dua dunia yang tidak bisa kami selami? Kemanakah kami harus berlari agar bisa dipertemukan di titik yang sama? Kepada siapakah kami memohon untuk bisa dipersatukan seperti sebelum hari itu terjadi? Begitu banyak pertanyaan melintas dan berputar-putar di setiap bilik otakku. Berusaha menemukan jawaban yang tepat untuk dipercaya. Namun yang terjadi hanyalah kehampaan, disetiap detik waktu yang berganti. disetiap sudut yang ku datangi berlalu tanpa bisa kurasakan lagi maknanya.

Andai dia tahu seberapa besar aku menginginkan dirinya tetap hadir. hidup. nyata. disampingku. Andaikan dinginnya malam ini bisa digantikan dengan kehangatan dipeluk olehnya, andaikan kami bisa melihat indahnya malam dengan hiasan ribuan bintang bertaburan di setiap penjuru langit. Andaikan kami bisa menyampaikan surat demi surat yang melewati dua portal pemisah dunia kami. Tapi teman-temanku mengatakan : Ikhlas. Apa itu Ikhlas? Bantu aku untuk menjawabnya.



WRM

Cause Everything has Changed

When you decide to Live in this Life, you already know that yourself would be change. In this Earth there is nothing to be immortal, except "change". Everything would be changed, in time if we still rotate by the gravitation. The day you were born in this Life, would be very different with 5 years in the future or 20 years in the future, or maybe 50 years in the future or maybe in the day you'll die. Nothing in this world we could exactly expect. Life, Relationship, Die or Fortune. I know we make it,  all of that, But when you believe that God is exist, you'll now. How hard you are trying to make everything be good, chaos always came to our Life,without except. And now, how we prepare ourself to not give up when chaos is coming? How?

When everything change one by one, what should I do? except, just accept everything new in my Life. accept all changes. Of course it's hard. To leave the old things and try to be friends with the new one. Do you ever felt it? I ever imagine to Love something, and be with it untill I passed away, but sometimes when that things gone first, we couldn't control ourself. we being slumped, distress, gloomy and depression. In this life that things called by our darkness. As we now that we couldn't being happy forever. Even we are the Beautiful human in this world, the Rich human in this Earth or the Perfect human in this whole Life, we can not be seperated with that Darkness. Trying ever hard, to not give up and wake up from this Nightmare. All we can do, all that I can do just let everything changed itself. Not hold everything in my hand always being what I want. I ever trying to hold it, because I just don't want to let it go. But, they are gone. But I try to get the positive thinkin', when everything goes gone from you. That was the Good time to say Goodbye. Some from them would be back, but some from them would be happy in the new hand, so it wouldn't go back to you.

Because life is rotating just like the Earth, and Love doesn't need the Gravitation to be loved. That's why I would loving somebody without make him relize.

Keep Loving,
WRM

Friday, 26 December 2014

Birthday Wishes in 2014

Actually in this day I already passed a year of my Life. Again. Now I'm turning 21th yo. But, I'm feeling misserable, Hahaha because I couldn't pray together with my Mom and Dad. also celebrate with my beloved besties. It's been 4 times I celebrate and pray on my birthday only by myself. I couldn't post all birthday wishes that I had. I got Only from my close friends. here they are.













































From : My Company ARM

From : Amik

From : Veve

From : Mega

From : Kakak Della 

From : kakak Lebee aka widia

From : Yollanda
From : Kak Imskey aka Imas

From : Kakak Chenai


Now, I lose my one year to Live in this Life. I don't know when this age would be stop. Something that I would do just trying more hard to have a good Health, being the Good person to each others, not in hurry to getting married, trying to finished my college. I just want to be a better person from my last year. Because tomorrow would be the new year, I want to make a plan for my journey in 2015. Bismillah. now my story in 21th years old would began. From today. Thankyouuu all friends, brothers and sisters around me.

With Love,

WRM